IMM Ahmad Dahlan - Islam adalah agama pencerahan ( Dinuttanwir) yang membawa dan membebaskan umat manusia dari Dhulumat (kegelapan) kearah nur (Kecerahan). Sampai saat ini muhammadiyah tercatatat sebagai satu – satunya organisasi yang ajang permusyawaratannya bernama tanwir (pencerahan). Oleh karena itu, sudah sangat layak apabila muhammadiyah menasbihkan dirinya sebaga gerakan pencerahan.
Gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Gerakan ini dihadirkan untuk memberikan jawaban atas problem – problem kemanusian berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalan – persoalan lainnya yang bercorak srtuktural dan kultural.
Gerakan pencerahan berkomitmen untuk mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan martabat manusia laki – laki dan perempuan, menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan, dan membangun tinggi toleransi dan membangun pranata sosial yang utama. Tidak hanya itu, gerakan pencerahan juga menampilkan islam yang bisa menjawab masalah kekeringan ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk – bentuk kejahatan kemanusian.
Dengan gerakan pencerahan yang seperti ini, muhammadiyah terus bergerak dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk menghadirkan islam sebagai ajaran yang mengembangkan sikap tengahan (moderat), membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan laki – laki maupun perempuan, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjujung tinggi akhlak mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia.
Pada abad kedua ini muhammadiyah menghadapi perkembangan dunia yang semakin kosmopolit. Sebagai bagian integral dari warga semesta, muhammadiyah dituntut komitmennya untuk menyebarluaskan gerakan pencerahan bagi terbentuknya wawasan kemanusiaan universal yang menjunjung tinggi perdamaian, toleransi, kemajemukan, kebajikan,keadaban, dan nilai – nilai utama.
Tanwir muhammadiyah di samarinda tahun 2014 telah menghasilakan pemikiran indonesia berkemajuan. Pemikiran tentang indonesia berkemajuan tersebut mengandung pandangan muhammadiyah tentang, spirit, pandangan, dan cita – cita kebangsaan yang mendasar sebagaimana diletakkan para pendiri bangsa tahun 1945 sekalaligus mengaitkannya dalam konteks kekinian dengan rekonstruksi yang bermakna untuk mewujudkan indonesia yang unggul dan utama.
Indonesia berkemajuan merupakan pekembangan kebangsaan yang bermakna dalam seluruh bidang kehidupan menuju indonesia yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat. Indonesia berkemajuan merupakan perwujudan dari jiwa, pemikiran dan cita – cita kemerdekaan yang diletakkan oleh pendiri bangsa tahun 1945 dimana muhammadiyah berkiprah aktif dalam memperjuangkannya.
Setelah hampir dua pertiga abad merdeka,saat ini Indonesia mengalami kejumudan, penyimpangan, dan peluruhan dalam kehidupan kebangsaan ditimbang dari spirit, pemikiran dan cita – cita nasional yang diletakkan oleh para pendiri bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD tahun 1945.
Kehidupan kebangsaan juga mengalami paradoks atau pertentangan nilai dari klaim – klaim normatif. Sikap hidup elite maupun masyarakat cenderung menerabas nilai – nilai keutamaan. Proses pembodohan, pengaburan nilai, dan hal – hal yang menghambat laju kemajuan bangsa terus berlangsung sistematik. sehingga persyarikatan tertuntut utuk lebih sistemik dan kuat merancang kebenaran – kebenaran “ Al Haqqu bila Nidzomin yaghlibuhul Batilu Binidzomin” Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir, maka kembali ke Ashof ayat 1 sampai 3 dan Al imron 101 – 104 Spirit kebersamaan di persyarikatan.