Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.
Postingan

MUHAMMADIYAH DAN PENDIDIKAN


Oleh: 
Nur Maghfiroh Meita Lestari
(Bendahara Umum PC IMM Ahmad Dahlan Surakarta


Muhammadiyah memiliki andil yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya institusi – institusi pendidikan yang banyak dari semua jenjang pendidikan. Terlibatnya Muhammadiyah di dalam bidang pendidikan dilatarbelakangi oleh keadaan umat Islam. Pada saat itu umat Islam mengalami 3 hal yang sangat memprihatinkan yakni kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Akibatnya hal ini menyebabkan perilaku keagamaan menjadi tidak rasional. Sehingga bisa menyebabkan Tahayul, Bid’ah dan Khurafat. Hal inilah yang menggugah hati KH. Ahmad Dahlan untuk mengambil peran di dalam bidang pendidikan, karena pencerdasan hanya mampu dilakukan dengan jalan pendidikan.

Menurut Sir Godfrey Thompon pendidikan diartikan sebagai pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan – perubahan terhadap kebiasaan, tingkah laku, pikiran dan sikapnya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa pendidikan mampu mengubah sesorang. Perubahan itu terjadi pada pikirannya sehingga mampu merubah juga kebiasaan, tingkah laku dan sikapnya. Melalui perubahan itu sehingga mampu mengatasi problem pada masa itu yakni kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan.

Kondisi umat Islam pada saat itu dijawab oleh KH Ahmad Dahlan dengan mendirikan sebuah sekolah. Sekolah ini setahun sebelum beliau mendirikan Muhammadiyah. Sekolah ini terletak di rumah beliau dan bernama “Madrasah Ibtidaiyah  Diniyah Islamiyah”. Menurut KH. Ahmad Dahlan bahwasanya pendidikan harus terdapat 3 nilai yang perlu dipertegas dan dilaksanakan yakni Pendidikan Akhlak, Pendidikan Individu, dan Pendidikan Sosial. Pendidikan akhlak sebagai usaha untuk menanamkan karakter manusia yang sesuai dengan Al – Qur’an dan Sunnah. Contohnya mengertahui hakikat penciptaannya di dunia yakni untuk beribadah sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. Az – Zariyat ayat 56 yang artinya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.

Lalu adanya pendidikan individu merupakan bagian dari upaya untuk menumbuhkan kesadaran yang utuh, yang berkesimbangan antara perkembangan mental dan jasmani, keyakinan dan intelek, perasaan dan akal, dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan ialah sebagai proses untuk pembentukan pribadi, agar mampu menyeimbangkan sisi kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Terakhir adanya pendidikan sosial sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran hidup dalam masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial yang hidup di lingkungan masyarakat, di dalam masyarakat nantinya pasti akan terjadi sebuah interaksi. Adanya interaksi ini harus disadari oleh setiap individu agar mengerti cara untuk hidup bermasyarakat seperti saling tolong – menolong. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al – Maidah ayat 2 yang artinya “… Dan tolong menolongkah kamu adlam kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.”

Pendidikan Islam menurut KH. Ahmad Dahlan adalah melakukan penyadaran fungsi dan peran manusia untuk menerapkan Islam sebenar – benarnya, integrasi ilmu agama dengan ilmu pengetahuan, mengembangkan sikap toleran dan terbuka pada kemodernan. Sebagaimana tujuan Muhammadiyah yakni “mengakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar – benarnya”. Bagi Muhammadiyah pendidikan merupakan hal yang sangat strategis sebagai salah satu cara Muhammadiyah untuk berdakwah.



Refrensi : 
Filsafat pendidikan karya prof. Dr. A. Y. Soegeng Udh., M.Pd.

Kuliah Kemuhammadiyahan Karya Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum , LP3M universitas Muhammadiyah Yogyakarta



Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!