Ketika nalar di bungkam di zaman serba ada
Dan raga hanya diperbudak oleh benda
Tak ayalnya jarak tak lagi jadi halangan
Sekitar tak pernah dilihat bahkan terabaikan
Menjadikan mereka dewa pengetahuan
Namun buta akan sosial
Bak bangkai mendiami penjara tak kasat mata
Yang perlahan-lahan menghancurkan
Dimanakah peduli, dimanakah nurani ?
Apakah ia sudah mati?
Atau sudah menjelma besi karat seperti dalam genggamnya ?
Melihat kesenjangan yang terjadi
Sungguh ironi dalam diri
Yang membiarkan diri ini terlena dan terbuai
Miris melihat manusia kehilangan jati diri
hidup matipun ia tanpa arti
Menganggap tuhan berada dalam media
Doa dianggap tak lagi rahasia
Karena kini beredar dimana-mana
Kiranya hanya cukup meminta di dunia maya
Tanpa melakukan apa-apa
Privasi manusia pun kini sirna
Mengumbar semuanya agar dipuji
Tanpa sadar telah mengundang tragedi
Kita telah dibodohi
Hanya ingin terkenal modal sensasi
Tanpa prestasi yang mengiringi.
By : Indah Nur Sapitri