Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.
Postingan

ISRA MI'RAJ SEBAGAI PERJALANAN SPIRITUAL NABI



Oleh:
Muhammad Anwar Alwi
(Ketua Umum PK IMM Kuntowijoyo)


Tulisan ini menggambarkan kejadian isra' Mi'raj yang pernah dilakukan oleh nabi Muhammad Saw.Sebelumnya mari kita ketahui tentang apa itu isra' Mi'raj,isra اسرى atau asal katanya سرى yang mempunyai arti perjalanan dimalam hari, secara istilah isra' ialah suatu perjalanan yang dilakukan oleh nabi Muhammad Saw pada waktu malam hari dari Masjidil Haram kota Makkah hingga Masjidil Aqsha kota Palestina. Allah berfirman dalam surat al-isra' ayat 1 :


سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Sedangkan Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke sidratul muntaha atau yang kita tahu dengan langit ke- tujuh. Dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 13-18 meyinggung tentang pengertian dari mi'raj yang berbunyi :

(13) وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى
(14) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
(15) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
(16) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
(17)مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
(18) لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha." (13)

"Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya."(14)

"Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."(15)

"Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”(16)

Langit tujuh itu sendiri menjadi batas segala pengetahuan dan amal aktifitas dari para makhluk. (17)

"Tidak ada seorang pun makhluk yang mengetahui isi apa yang ada disidratul Muntaha atau langit ke-tujuh tersebut."(18)

Dari perjalanan peristiwa isra mi'raj tersebut dapat kita ambil sebuah nasehat atau hikmahnya :
  1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, yaitu ditinggal oleh istri tercinta nabi yang bernama Khadijah dan paman nabi Abu thalib yang selalu membela nabi,  Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.S
  2. aat perjalan ke langit ketujuh  Rasulullah ditawari oleh setan dan iblis  antara susu dan khamr, tetapi nabi lebih memilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
  3. Rasulullah sholat bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi. e
  4. Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha merupakan tempat isra’ atau tempat perjalanan terkahir Rasulullah dan kiblat pertama umat bagi umat Islam di muka bumi ini. Dikarenakan itu umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.r
  5. Urgensi shalat dan kedudukannya yang agung. Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah shalat sendiri Allah SWT langsung menurunkan kepada Rasulullah tanpa perantara malaikat Jibril. Dari  sholat 50 waktu dalam sehari hingga menjadi 5 waktu dalam seharia
  6. Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan peristiwa isra miraj.e
  7. Keberanian Rasulullah SAW sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka kaum (Quraisy). Meskipun ada beberapa golongan Quraisy segelintir orang dari mereka yang tidak suka kepada nabi dengan tidak memepercayainya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, tetapi Rasulullah tetap menyampaikan. Bahkan Rasulullah sendiri memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.K
  8. Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, tetapi beliau abu bakar langsung mempercayainya."Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.a
  9. Rasulullah menyampaikan bahaya berbuat kemungkaran dalam perjalan ke langit ke tujuh Beliau diperlihatkan bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain. Dengan menggunting lidahnya sendiri. Sampai-Sampai menyiksa dirinya sendiri dengan timah panasa
  10. Paraahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsha yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi. Kelak di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsha bisa dibebaskan.

Kisah perjalanan isra mi'raj nabi Muhammad Saw hendaknya patut kita ilhami sebagai kejadian yang luar biasa atas izin kehendak kekuasaan Allah SWT. Ini merupakan suatu peristiwa yang menunjukkan orang yang beriman sangat disayangi oleh Allah.

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!