Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.
Postingan

KEUNTUNGAN COVID-19


Oleh:
Wahyu Jatmiko Aji
(Kader IMM Komisariat AR Fakhruddin)

Corona (covid-19) adalah virus yang tidak bisa disepelekan menyerang pernapasan dan dapat mengakibatkan meninggal dunia pada korban terinfeksi, jejak pertamanya yang meluas di Wuhan, Republik China. Kemudian ia berjalan-jalan dan menjelajah ke berbagai negara yang ada di dunia. Entah bagaimana ia bisa mampir dan singgah ke tubuh seorang Warga Negara Indonesia, cemas, panik resah yang masyarakat rasakan mengetahui bahaya efek infeksi virus.
Luas semakin menyebar dan menyerang tubuh manusia dengan kehebatan yang dimiliki, seakan ujian alam sedang dibuatnya. Ujian kepada insan yang memiliki rasa sombong, kufur nikmat sehat dan membuat kerusakan yang ada di bumi. Pemerintah sedang serius dalam  mengupayakan agar virus ini dapat dicegah dan diatasi serta diputuskan rantai penularannya agar tidak semakin banyak yang ia hinggapi.
Usaha penanganan serius dengan menyebarkan edaran pengetahuan tentang virus corona (covid-19), himbauan untuk patuh terhadap aturan-aturan yang sudah di musyawarahkan secara matang. Seperti budaya biasanya, terdapat pro dan kontra mewarnai situasi rumit ini. Terutama himbauan pemerintah terhadap social distancing, tetapi masih terdapat segerombolan orang yang masih bandel, entah salah siapa, kurangnya pemahaman dari pemerintah atau memang pura-pura tidak tahu dengan apa yang sebenarnya sudah diberikan.
Pemerintah pusat kemudian semakin menunjukkan usaha keseriusannya dalam mengupayakan hal ini. Dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mencoba untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, melakukan komunikasi terhadap masyarakat. Komunikasi adalah hal penting bagi mahkluk sosial untuk memperoleh rasa saling percaya, menjalin kerja sama yang baik, serta tidak mengakitbatkan muncul kepanikan ditengah masyarakat.
Cemas dan khawatir karena salah satu keluarga sekota kelahirannya direnggut nyawanya akibat infeksi covid-19. Tamparan bagi kaum ngeyel, bahwa instruksi yang sebelumnya disampaikan, pemahaman melalui sosialisasi media berita telah disiarkan tentang bahayanya virus ini terasa sangat panas. Bahwa, memang benar virus itu memang ada, gejala-gejalanya sepele, batuk, panas, lantas dibandingkan dengan sakit yang sebelumnya pernah dialaminya ternyata berbeda jauh dari ekspetasi pemikiran pendek.
Himbauan atau instruksi agar masyarakat lebih mengutamakan beraktifitas dan menjaga pola hidup sehat di rumah. Tetapi nafsu mempunyai dorongan lain untuk mengajak kembali ke aktifitas yang dianggapnya seakan dunia sedang tidak terjadi apa-apa. Terutama anak muda, budaya nongkrong, bermain game bareng yang sudah kental lekat di dalam jiwa mengakibatkan hal ini tetap dianggap sepele meskipun sebenarnya dia tahu bahwa covid-19 beresiko bisa membuat orang pergi dari dunia fana ini selama-lamanya dan tanpa disadari bahwa anak muda adalah sejarah bagi bangsanya. 
Penegak hukum tergugah dari tidurnya dirinya perlu turun demi tegaknya hukum dan penerapan hukum demi cepat terselesaikannya tujuan dari instruksi upaya pemutusan penularan virus corona covid-19 yang jika dibiarkan akan semakin manja dan lebih liar lagi. Maklumat terbuat, kemudian dijalankan dengan nurani pengayoman sesuai prinsipnya. Bagi mereka yang masih nekat bergerombol dan bahkan melawan petugas pada saat menjalankan tugas membubarkan, siap-siap akan menelan kehidupan di jeruji besi selama 1 tahun. Untuk penebar informasi bohong atau isu-isu yang meresahkan masyarakat, menimbun masker, menimbun bahan pokok ancaman disini kepada mereka yang berbuat demikian. 

Kaum ngeyel yang mengatasnamakan Tuhan dengan dalih mati hidup di tangan Tuhan, terdengar memang manis dan memang benar jika mati dan hidup hanya Tuhan yang tahu, tetapi kita sebagai seorang muslim perlu mengingat atas firman Allah swt. pada surat An-Nisa, bahwa kita wajib untuk taat kepada Allah dan rasul dan ulil amri. Sama saja jika masih membantah terhadap instruksi dan himbauan yang diberikan kita membantah pemerintah, yang tidak sesuai dengan firman-Nya. 

Dengan situasi yang membuat diri cemas, mental yang di dobrak-dobrak dan dibuat rapuh semakin lemah, janganlah sampai terjadi. Kita sebagai insan yang mengaku ber-Tuhan dan memiliki iman, hendaknya kita tahu bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah swt tidaklah diluar kemampuan mahkluknya. Tetaplah menjadi pribadi yang bermental kuat meskipun banyak rintangan yang membuat kita terjerumus sulit bangkit, percayalah Allah menjanjikan setiap kesulitan pasti sesudahnya ada kemudahan. 

Pernahkah kita memikirkan ketika di situasi yang sulit seperti ini, berifikir tentang keuntungan. Keuntungan dari wabah corona ini, yang kita maksud bukanlah oknum-oknum yang menjadikan ajang untuk sehat untuk peluang berbisnis, menimbun sesuatu yang tidak selayaknya demi keuntungan pribadi. Tetapi bagaimana dalam keuntungan yang dimaksudkan adalah tuntutan untuk memahami hakikat  untuk apa seorang manusia hidup, kita akan mengambil contoh dari hal-hal yang sederhana. 

Jika kita adalah pekerja banyak menghabiskan waktu dengan aktifitas diluar rumah, terkadang untuk melanjutkan aktifitas di rumah sudah lelah karena aktifitas yang sebelumnya sangat menguras tenaga. Kita hidup berjuang mati-matian untuk mengejar benda mati, seakan kita lupa bahwa apa tujuan hidup. Kekhawatiran, kecemasan semakin menghantui, hati berbisik kurang, dan kurang dengan yang sudah dimiliki. Berpikir seolah beban ditanggung sendiri, padahal Allah swt tidak pernah pergi. Adalah salah satu tanda lalai akan keberadaan Allah swt.

Siapa sekarang yang diuntungkan ? Marilah kita semakin mengambil hikmah yang terjadi saat ini, yang mendekati datangnya bulan Ramadhan. Kitalah orang yang beriman yang pandai bersyukur. Meskipun pendapatan dari sektor ekonomi berkurang, nilai mata uang rupiah yang semakin lemah, tetapi nikmat sehat yang luar biasa masih kita rasakan. Tetapi bukankah pada saat itu doa kita bertambah, membuat kita lebih berharap kepada Allah swt daripada manusia. Bukankah dengan kondisi yang seperti ini kita kadang-kadang meminta ampun kepada Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Wabah ini kita berharap segera dibumihanguskan, dengan mengikuti petunjuk dari yang berwenang. Menyikapi mata uang rupiah yang melemah, mengajarkan kita kepada untuk lebih banyak mencintai kearifan lokal, menggunakan uang rupiah kita untuk berkunjung ke wisata lokal daripada untuk berpergian ke luar negri. Selain itu, kita juga membantu pendapatan negara dan pendapatan orang-orang asli Indonesia yang berdagang disana, yang mengelolanya dan lain-lain. Kita orang yang mengaku beriman dan ber-Tuhan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyang, Yang Maha Mengetahui. 

Terkadang yang diinginkan oleh Allah swt pertama kali bukan dunia terlebih dahulu. Ketika Allah swt mencintai seorang hamba Dia akan berikan pahala akhiratnya, sudah kita ketahui bahwa dunia itu sementara. Seorang yang beriman jika ditimpa masalah maka dia akan meminta ampun kepada Allah swt, dan jika sedang menerima rezeki dia bersyukur. Semoga wabah ini segera terputus penularannya, hilang dan tidak kembali lagi, demi persiapan menyambut bulan ramadhan. Aamiin.

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!