Rabu, 22 April 2020 Bidang Hikmah IMM PROF.HAMKA Telah Mengadakan DISKUSI ONLINE dengan tema "PANDEMI COVID-19 TIBA, BAGAIMANA DENGAN INDONESIA?"Diikuti Oleh Ratusan Peserta dan Dibuka Untuk Umum. Diskusi Online Kali ini bertujuan untuk Menjawab kegelisan tentang Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia dan untuk menambah wawasan oleh para masyarakat sekitar. Diskusi Online Kali ini Diisi oleh pemateri yang sangat handal dan hebat yaitu Hamid Anjar Kasih selaku Ketua Umum PK IMM Azhar Basyir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Surakarta.
Kurang Lebih 45 menit Pemateri menyampaikan materi melalui voice note dan melalui PPT.Sebagai Pembuka Pemateri Menyampaikan Tentang Kegelisahan yang Akhir-akhir ini negara kita tercinta sedang dilanda oleh beberapa musibah, baik yang disebabkan oleh wabah virus dan juga kejadian-kejadian luar biasa yang membuat publik tercengang Kemudian kejadian apa saja yang telah terjadi selama ini, berikut akan saya paparkan beberapa hal yang sudah terjadi di negara kita tercinta.
Tidak hanya itu saja, pemateri juga menjelaskan bahwa pemerintah juga menerbitkan SUN atau Surat Utang Negara dengan tenor 50 tahun. Jika dirupiahkan Pemerintah telah mengantongi 4,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 68,8 triliun (kurs Rp 16.000) dari hasil lelang pertama Pandemic Bond.Jadi dari beberapa materi yang sudah saya paparkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pemerintah tidak terfokus dan memprioritaskan penanganan pada permasalahan wabah virus yang sedang melanda negara, mereka justru disibukkan dengan hal-hal lain yang hanya menimbulkan masalah baru. Jadi kita sebagai rakyat tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja yang sekrang sedang menghadapi konflik internalnya sendiri, konflik perbedaan kebijakan mulai dari presiden dan para menterinya. Tidak tegasnya pemerintah dalam menghadapi wabah virus ini membuat rakyatnya menjadi semakin menderita dan mendapatkan masalah baru, sekarang ini rakyat bukan hanya gelisah dan panik menghadapi wabah saja namun juga gelisah dalam menghadapi keadaan yang was was karena para napi yang dilepaskan dari tahanan berulah lagi.
Diskusi semakin menarik ketika sesi tanya jawab dibuka. Salah Satu peserta menanyakan bagaimana dengan Indonesia?Kemudian di materi yang tersebar di grup tidak ada singgungan tentang pasca adanya pandemi ini. Jadi saya merasa bingung . Kemudian flayer yang tersebar lagi baru tentang Omnibus Law, nah yang saya tanyakan, saya pikir diskusi malam ini ditemukan atau diteliti tentang keadaan Indonesia setelah
adanya pandemi entah itu ada krisis moneter entah adanya kapitalis-kapitalis yang merajalela. Tapi saya tidak menemukan dari materi tadi. Mungkin biasa dijelaskan lebih lanjut dan lebih lengkap. Tidak usah menyinggung Omnibus Law dulu . Bahkan yang saya tanyakan lagi sikap pemerintah itu harusnya seperti apa yang katanya pemerintah kurang tegas?
Dari pertanyaan tersebut pemateri menjawab, "kenapa saya sedikit menyinggung Omnibus Law, karena ketika Indonesia sedang dalam kondisi dilanda pendemi seperti ini, DPR justru memanfaatkan momentum ini untuk melakukan pembahasan sidang lanjutan tentang Omnibus Law. Tentu ini merupakan hal yang aneh, bukannya ikut membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah ini namun justru lebih mementingkan hal itu. Lalu bagaimana langkah tegas yang harus diambil pemerintah, jadi Pemerintah harus memprioritaskan pada penanganan wabah ini dengan tidak membuat kebijakan yang justru semakin membuat suasana menjadi
kacau. Misal jika pemerintah menerapkan psbb, maka kebijakan yang dipilh itu harus
diikuti dengan kebijakan yang mendukung kebijakan PSBB ini. Kita sekrang justru
menemui kebijakan yang berbeda-beda dari para menteri, misal ttg mudik. Ada 2
kebijakan yang berbeda dari para menteri, ada yg mengizinkan dan ada yg tidak. Bahkan para menteri juga mengintervensi daerah yang sedang memberlakukan PSBB, bukannya malah membuat bingung masyarakat dan pemerintah daerah."
Diskusi pun terus berlanjut dan pemateri menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta waktu demi waktu berjalan dan tidak terasa dipenghujung acara lalu pemateri menyampaikan.sedikit closing statement yang sangat indah, bijak dan menyentuh di hati yaitu "marilah kita memberikan manfaat walau sedikit saja pada orang lain dan niatkan semua itu tulus dan ikhlas semata mata karena Allah Swt."
Tim Cendana Pers
Redaktur : Azhari
Editor : Annisa Prajawati
