Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.
Postingan

PENDIDIKAN MILIK KITA BERSAMA


Oleh:
Riska Septiyani Susanti
(Sekretaris Umum PC IMM Ahmad Dahlan Surakarta) 


Ing Ngarsa Sung Tuladha
Ing Madya Mangun Karsa
Tut Wuri Handayani

Semboyan Ki Hajar Dewantara tersebut sudah tidak asing lagi bagi kita. Semboyan yang dipakai beliau dalam mendirikan sekolah Taman Siswa, kemudian digunakan dalam dunia pendidikan hingga saat ini. Bapak pendidikan nasional tersebut lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889, tanggal lahirnya tersebut diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Menelaah dari arti semboyan tersebut yaitu yang di depan memberikan contoh, yang di tengah membangun karya, dan yang di belakang ikut memberikan dorongan. Beliau meletakkan pondasi bagi pengajaran dan pendidikan di Indonesia dengan semboyannya. 

Melalui tiga kata diatas dapat dimaknai bahwasannya “yang didepan” itu adalah suatu cita-cita atau masa depan seorang murid, dimana orang yang berada di depan itu sepatutnya memberikan keteladaan yang patut dicontoh. Kemudian “yang ditengah” itu diibaratkan adalah seorang murid yang harus membangun karya, disana murid berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya melalui belajar dan berlatih. Dan yang terakhir yaitu “yang dibelakang” merupakan seorang guru yang harusnya memberikan dorongan dan semngat kepada murid-murid nya dalam meraih cita-cita yang diharapkannya. Ketiga elemen kedudukan tersebut menjadi suatu rangkaian yang tak terpisahkan dalam mewujudkan manusia-manusia yang unggul.

Seperti halnya kita lihat arti pendidikan menurut KBBI adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. Usaha yang dilakukan dalam dunia pendidikan tersebut adalah untuk mendewasakan manusia, yang menjadi titik fokus dala pendidikan adalah manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan, mereka itu berbeda dengan binatang karena akalnya bisa diasah dan digunakan untuk berpikir. Di zaman dengan canggihnya teknologi ini tidak dipungkiri bahwa teknologi juga bisa diciptakan sesuai dengan tiruan otak manusia atau yang disebut dengan Artificial Intelegence (Kecerdaasan Buatan). Artinya otak manusia yang sebagai pembeda dengan hewan dapat ditiru dengan dijadikan teknologi yang canggih. Apakah bisa disebut itu manusia? Karena dapat meniru kecerdasan manusia. Teknologi dan manusia itu yang membedakannya adalah adab atau budi pekerti. 

Selain diberi akal manusia juga budi pekerti sebagai kontrol otak manusia dalam berpikir. Sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 bahwasannya tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Jelas disebutkan bahwa berakhlak mulia adalah salah satu tujuan dari pendidikan nasioanal. Harapannya nanti orang yang berilmu bisa menggunakan ilmunya dengan bijaksana, bukan untuk mengelabuhi atau membohongi orang-orang yang tidak tahu apa-apa. Jadilah yang didepan sebagai panutan, jadilah apapun itu entah dokter, guru, hakim, pengusaha atau yang lain yang dapat menjadi teladan yang baik. Karena budi pekerti adalah benteng dari ilmu tersebut, supaya tidak salah digunakan.

Elemen penting yang harus ada dalam pendidikan yaitu adanya guru dan murid, ada yang mendidik ada yang dididik. Menurut pandangan saya semua orang bisa menjadi guru dan juga bisa menjadi murid. Karena ilmu itu tidak hanya ada dalam ruang-ruang akademis, segala ilmu bisa didapatkan dimana saja dan dari mana saja. Guru adalah orang yang melakukan penyadaran atau pencerahan kepada orang lain sehingga membuka semangat pada diri orang tersebut untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru bukanlah sesutu yang maha tahu, tetapi dia adalah pemberi motivasi kepada orang lain untuk tahu. Guru mungkin saja tidak bisa merubah dunia, tetapi setidaknya guru bisa merubah kehidupan suatu manusia dan itu adalah dunianya.



"Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan."
-Tan Malaka-

Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Semua guru, semua murid.

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!