Ramadhan tahun ini memanglah sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan tahun ini adalah ramadhan yang paling istimewa dan special di dalam hidupku. Ramadhan yang penuh dengan hal-hal baru. Untuk ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, aku merasa tidak begitu indah dibanding tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya, aku tidak begitu mengenal apa itu Muhammadiyah. Karena aku dari SD sampai SMK, bersekolah di negeri bukan di MI atau MTS. Pembelajaran tentang ilmu agama pun minim sekali yang aku dapatkan. Dan sebelumnya juga tidak pernah berfikir untuk ingin mempelajari ilmu agama lebih luas lagi, entah itu dari organisasi maupun non organisasi.
Dulu aku mengira
bahwa mempelajari ilmu agama apalagi tentang Muhammadiyah itu tidaklah penting.
Bagiku yang penting adalah belajar tentang apa yang sudah aku dapatkan di
sekolahan. Lulus dengan nilai yang memuaskan dan dapat membanggakan kedua orang
tua. Disaat ramadhan pun, diminta untuk mengisi TPA tidak begitu semangat
apalagi diminta untuk kultum. Bisa kultum tetapi membaca teks, tidak bisa
seperti orang-orang yang sudah mempunyai banyak bekal ilmu tentang agama, yang dapat
mengisi kultum tanpa membaca teks. Pada saat itu, aku tidak merasakan iri
terhadap orang-orang yang mempunyai banyak ilmu tentang agama.
Aku tidak pernah
berkaca, tentang apa yang kurang dari diriku sendiri. Aku hanya bangga dengan
apa yang sudah aku dapatkan, mulai dari mendapat juara kelas di kelas 1 SMP dan
masuk ke kelas terfavorit pada saat kelas 2 dan lagi-lagi mendapatkan juara
kelas di kelas 3 SMP. Hal itu berkelanjutan sampai dengan SMK yang mendapatkan
juara kelas dan juara parallel 1 dari kelas 1 sampai kelas 3 dan menjuarai
lomba membaca al-qur’an pada saat pesantren kilat di SMK. Hanya hal-hal itulah
yang aku banggakan selalu. Dari itu semua, aku sudah dapat merasakan bahwa
orang tua ku bangga terhadap diriku. Tidak pernah berkaca sekalipun tentang
kekurangan ku dan tidak pernah menganggap penting ilmu agama.
Dan aku sekarang
merasa bersyukur dapat kuliah di IAIN, karena di IAIN lah, aku mengerti bahwa
ilmu agama itu penting. Memang awal nya aku tidak tertarik untuk masuk di IAIN,
aku hanya fokus dan tertarik ke satu universitas saja yaitu UNS. Universitas
yang sudah aku impi-impikan sejak aku kelas 2 SMK. Tapi Allah belum
mengijinkanku untuk masuk kedalam universitas itu dan menempatkan ku ke
universitas yang menurut Allah, akan membawa ku atau menuntunku untuk memahami
atau mempelajari ilmu agama dengan lebih baik lagi. Dengan aku diterima dan
masuk ke IAIN inilah yang merubahku menjadi yang sebelumnya 0% ilmu agama
sampai 50% ilmu agama. Dan aku berterimakasih sangat kepada Allah yang telah
menuntunku untuk masuk ke IAIN dan akhirnya mempertemukan aku dengan salah satu
organisasi yang sangat berjasa sekali didalam hidupku yaitu IMM (Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah).
Dari organisasi IMM
lah, yang memperkenalkan aku dengan ilmu agama dan Muhammadiyah. Yang
memberikanku banyak ilmu pengetahuan agama dan Muhammadiyah dari semenjak DAD.
Dari DAD pun aku mulai paham dan mengerti tentang IMM itu apa, Muhammadiyah itu
apa, Organisasi itu apa dan tentunya juga tentang keagamaan. Dari DAD juga, aku
dilatih mental untuk berani dan tidak takut dengan rintangan apapun yang ada di
depan, seberat apapun rintangannya harus tetap maju dan tidak boleh mundur. Aku
berharap terhadap diriku sendiri untuk dapat berubah menjadi lebih baik lagi.
Dan sekali lagi aku
bersyukur, ramadhan tahun ini dapat bersama dengan IMM. Apalagi ini ramadhan di
tahun corona, tetapi meskipun corona tetap harus semangat untuk menjalankan
ramadhan tahun ini. Di tengah-tengah pandemi ini, ramadhan di tahun ini lah
yang menurutku paling baik. Karena pada tahun 2020, juga di tengah-tengah
pandemi, dan sehingga menghalangi kegiatan ramadhan yang seharusnya dilakukan
tetapi tidak dilakukan pada tahun itu. Ramadhan di tahun 2020 itu adalah
ramadhan yang paling sepi bagiku. Hanya dapat berbuka dengan keluarga yang ada
di rumah dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Ramadhan di tahun
ini pun, aku merasakan terdapat banyak peningkatan dari diriku pribadi. Mulai
dari dulunya, pada saat ramadhan tidak berani public speaking di depan adik-adik
TPA, dan hanya mengandalkan ayah untuk mengajar TPA. Sekarang berani untuk
public speaking di depan adik-adik TPA, memberikan pembelajaran, dan juga
nasehat, tanpa mengandalkan seorang ayah. Sudah lama ayah mengajar TPA selama
bulan ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada muda-mudi yang membantunya,
hanya beberapa orang saja. Dan aku hanya bisa membantu ayah saat menyimak
adik-adik mengaji.
Muda-mudi disini
memanglah pasif pada tahun-tahun sebelumnya, datang hanya pada saat akan
berbuka saja, tetapi tidak mau membantu ayah untuk mengajar. Ramadhan yang
begitu menyedihkan pada saat itu. Apalagi di setiap bulan ramadhan ini,
muda-mudi reimuna tidak ada yang datang untuk tadarus al-qur’an, untuk membuat
mushalla menjadi lebih hidup disaat bulan ramadhan. Mushalla rame hanya pada
saat akan berbuka dan pada saat malam takbiran. Memang betul apa yang diucapkan
oleh ayah, bahwa manusia di dunia ini hanya mencari kesenangannya sendiri tanpa
memikirkan bekal untuk di akhirat kelak. Lebih memilih tempat yang terdapat
wifi nya daripada memilih tempat yang terdapat banyak pahalanya.
Yang pada intinya,
ramadhan tahun ini berbeda dan lebih baik dari yang sebelumnya. Semoga ramadhan
di tahun yang akan datang, masih sama seperti di tahun ini atau bahkan
bertambah baik lagi. Aamiin. Dan semoga di tahun 2022, wabah covid 19 ini sudah
tidak ada, sehingga dapat menjalankan ramadhan seperti biasanya. Dapat
bersilaturrahim dengan keluarga yang dekat maupun yang jauh. Aamiin. Aku
berharap, semoga dengan aku masuk ke organisasi IMM ini, dapat memberikan ku
banyak perubahan, mulai dari perubahan besar sampai perubahan kecil.
Dan semoga dengan
adanya perubahan sedikit demi sedikit di ramadhan tahun ini, menjadikan sebuah
awal bagiku, untuk memulai berproses lagi dalam menjadikan diriku lebih baik
lagi untuk kedepannya. Aamiin. Tak lupa, aku juga berterimakasih kepada IMM,
yang telah memberikanku banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagiku. Semoga,
kelak meskipun aku sudah lulus kuliah, tidak menghalangi diriku untuk selalu
menegakkan agama islam bersamamu (IMM).
Organisasi IMM lah
yang menjadi inspirasiku, untuk terus maju apapun keadaannya. Tetap berjuang
untuk menegakkan agama islam dimanapun aku berada. Tidak mengenal kata putus
asa dalam menegakkan agama islam. Thank you very much IMM. You are the best.
And always accompany me in every process. Tetaplah jaya IMM ku, Jangan sampai
perjuangan mu pudar, Tetaplah abadi selalu perjuanganmu.
PK IMM AR. Fachruddin