Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.

Semangat Ramadan Bersama IMM (Jurnal Ramadan #3)


Ramadhan tahun ini memanglah sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan tahun ini adalah ramadhan yang paling istimewa dan special di dalam hidupku. Ramadhan yang penuh dengan hal-hal baru. Untuk ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, aku merasa tidak begitu indah dibanding tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya, aku tidak begitu mengenal apa itu Muhammadiyah. Karena aku dari SD sampai SMK, bersekolah di negeri bukan di MI atau MTS. Pembelajaran tentang ilmu agama pun minim sekali yang aku dapatkan. Dan sebelumnya juga tidak pernah berfikir untuk ingin mempelajari ilmu agama lebih luas lagi, entah itu dari organisasi maupun non organisasi.

Dulu aku mengira bahwa mempelajari ilmu agama apalagi tentang Muhammadiyah itu tidaklah penting. Bagiku yang penting adalah belajar tentang apa yang sudah aku dapatkan di sekolahan. Lulus dengan nilai yang memuaskan dan dapat membanggakan kedua orang tua. Disaat ramadhan pun, diminta untuk mengisi TPA tidak begitu semangat apalagi diminta untuk kultum. Bisa kultum tetapi membaca teks, tidak bisa seperti orang-orang yang sudah mempunyai banyak bekal ilmu tentang agama, yang dapat mengisi kultum tanpa membaca teks. Pada saat itu, aku tidak merasakan iri terhadap orang-orang yang mempunyai banyak ilmu tentang agama.

Aku tidak pernah berkaca, tentang apa yang kurang dari diriku sendiri. Aku hanya bangga dengan apa yang sudah aku dapatkan, mulai dari mendapat juara kelas di kelas 1 SMP dan masuk ke kelas terfavorit pada saat kelas 2 dan lagi-lagi mendapatkan juara kelas di kelas 3 SMP. Hal itu berkelanjutan sampai dengan SMK yang mendapatkan juara kelas dan juara parallel 1 dari kelas 1 sampai kelas 3 dan menjuarai lomba membaca al-qur’an pada saat pesantren kilat di SMK. Hanya hal-hal itulah yang aku banggakan selalu. Dari itu semua, aku sudah dapat merasakan bahwa orang tua ku bangga terhadap diriku. Tidak pernah berkaca sekalipun tentang kekurangan ku dan tidak pernah menganggap penting ilmu agama.

Dan aku sekarang merasa bersyukur dapat kuliah di IAIN, karena di IAIN lah, aku mengerti bahwa ilmu agama itu penting. Memang awal nya aku tidak tertarik untuk masuk di IAIN, aku hanya fokus dan tertarik ke satu universitas saja yaitu UNS. Universitas yang sudah aku impi-impikan sejak aku kelas 2 SMK. Tapi Allah belum mengijinkanku untuk masuk kedalam universitas itu dan menempatkan ku ke universitas yang menurut Allah, akan membawa ku atau menuntunku untuk memahami atau mempelajari ilmu agama dengan lebih baik lagi. Dengan aku diterima dan masuk ke IAIN inilah yang merubahku menjadi yang sebelumnya 0% ilmu agama sampai 50% ilmu agama. Dan aku berterimakasih sangat kepada Allah yang telah menuntunku untuk masuk ke IAIN dan akhirnya mempertemukan aku dengan salah satu organisasi yang sangat berjasa sekali didalam hidupku yaitu IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).

Dari organisasi IMM lah, yang memperkenalkan aku dengan ilmu agama dan Muhammadiyah. Yang memberikanku banyak ilmu pengetahuan agama dan Muhammadiyah dari semenjak DAD. Dari DAD pun aku mulai paham dan mengerti tentang IMM itu apa, Muhammadiyah itu apa, Organisasi itu apa dan tentunya juga tentang keagamaan. Dari DAD juga, aku dilatih mental untuk berani dan tidak takut dengan rintangan apapun yang ada di depan, seberat apapun rintangannya harus tetap maju dan tidak boleh mundur. Aku berharap terhadap diriku sendiri untuk dapat berubah menjadi lebih baik lagi.

Dan sekali lagi aku bersyukur, ramadhan tahun ini dapat bersama dengan IMM. Apalagi ini ramadhan di tahun corona, tetapi meskipun corona tetap harus semangat untuk menjalankan ramadhan tahun ini. Di tengah-tengah pandemi ini, ramadhan di tahun ini lah yang menurutku paling baik. Karena pada tahun 2020, juga di tengah-tengah pandemi, dan sehingga menghalangi kegiatan ramadhan yang seharusnya dilakukan tetapi tidak dilakukan pada tahun itu. Ramadhan di tahun 2020 itu adalah ramadhan yang paling sepi bagiku. Hanya dapat berbuka dengan keluarga yang ada di rumah dan tidak dapat melakukan aktivitas seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Ramadhan di tahun ini pun, aku merasakan terdapat banyak peningkatan dari diriku pribadi. Mulai dari dulunya, pada saat ramadhan tidak berani public speaking di depan adik-adik TPA, dan hanya mengandalkan ayah untuk mengajar TPA. Sekarang berani untuk public speaking di depan adik-adik TPA, memberikan pembelajaran, dan juga nasehat, tanpa mengandalkan seorang ayah. Sudah lama ayah mengajar TPA selama bulan ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada muda-mudi yang membantunya, hanya beberapa orang saja. Dan aku hanya bisa membantu ayah saat menyimak adik-adik mengaji.

Muda-mudi disini memanglah pasif pada tahun-tahun sebelumnya, datang hanya pada saat akan berbuka saja, tetapi tidak mau membantu ayah untuk mengajar. Ramadhan yang begitu menyedihkan pada saat itu. Apalagi di setiap bulan ramadhan ini, muda-mudi reimuna tidak ada yang datang untuk tadarus al-qur’an, untuk membuat mushalla menjadi lebih hidup disaat bulan ramadhan. Mushalla rame hanya pada saat akan berbuka dan pada saat malam takbiran. Memang betul apa yang diucapkan oleh ayah, bahwa manusia di dunia ini hanya mencari kesenangannya sendiri tanpa memikirkan bekal untuk di akhirat kelak. Lebih memilih tempat yang terdapat wifi nya daripada memilih tempat yang terdapat banyak pahalanya.

Yang pada intinya, ramadhan tahun ini berbeda dan lebih baik dari yang sebelumnya. Semoga ramadhan di tahun yang akan datang, masih sama seperti di tahun ini atau bahkan bertambah baik lagi. Aamiin. Dan semoga di tahun 2022, wabah covid 19 ini sudah tidak ada, sehingga dapat menjalankan ramadhan seperti biasanya. Dapat bersilaturrahim dengan keluarga yang dekat maupun yang jauh. Aamiin. Aku berharap, semoga dengan aku masuk ke organisasi IMM ini, dapat memberikan ku banyak perubahan, mulai dari perubahan besar sampai perubahan kecil.

Dan semoga dengan adanya perubahan sedikit demi sedikit di ramadhan tahun ini, menjadikan sebuah awal bagiku, untuk memulai berproses lagi dalam menjadikan diriku lebih baik lagi untuk kedepannya. Aamiin. Tak lupa, aku juga berterimakasih kepada IMM, yang telah memberikanku banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagiku. Semoga, kelak meskipun aku sudah lulus kuliah, tidak menghalangi diriku untuk selalu menegakkan agama islam bersamamu (IMM).

Organisasi IMM lah yang menjadi inspirasiku, untuk terus maju apapun keadaannya. Tetap berjuang untuk menegakkan agama islam dimanapun aku berada. Tidak mengenal kata putus asa dalam menegakkan agama islam. Thank you very much IMM. You are the best. And always accompany me in every process. Tetaplah jaya IMM ku, Jangan sampai perjuangan mu pudar, Tetaplah abadi selalu perjuanganmu.

Oleh: Nur Aini Aning Khotimah
PK IMM AR. Fachruddin

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!