Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.

Nasionalis Revolusioner Pahlawan Islam Asia –Afrika

IMM Ahmad Dahlan - Sosok yang tidak asing bagi kita semua warga negara indonesia, sapaan rakyat Bung karno hari ini, dalam mengucapkan pidato kepada sidang majelis umum Perserikatan Bangsa - Bangsa, saya merasa tertekan oleh suatu rasa tanggung jawab yang besar.  Saya merasa rendah hati berbicara di hadapan rapat agung dari pada negarawan – negarawan yang bijaksana dan berpengalaman dari timur dan barat, dari utara dan dari selatan, dari bangsa – bangsa tua dan dari bangsa -bangsa muda dan dari bangsa – bangsa yang baru bangkit kembali dari tidur yang lama.  Saya telah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar lidah saya dapat menemukan kata -kata yang tepat untuk menyatakan perasaan hati saya, dan saya juga telah berdoa agar kata – kata ini akan bergema dalam hati sanubari mereka yang mendengar.

Saya merasa gembira sekali dapat mengucapkan selamat kepada Tuan Ketua atas perkataannya alam jabatannya yang tertinggi dan konstruktif. Saya juga merasa gembira sekali untuk menyampaikan atas nama bangsa saya ucapkan selamat datan yang sangat mesra kepada keenam belas anggota baru dari persyarikatan Bangsa – Bangsa.

Kitab suci islam mengamanatkan sesuatu kepada kita pada saat ini. Al – Quran berkata :
Hai, sekalian manusia, sesungguhnya Aku telah menjadikan kamu sekalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan, sehingga kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku agar kamu sekalian kenal – mengenal satu sama lain. Bahwasannya yang lebih mulia di antara kamu sekalian, ialah yang lebih takwa kepada – ku”.
(Al – Hujarat (49) : 13 )

Empat alinea diatas, adalah empat paragraf Pidato Bung Karno yang fenomenal di depan Sidang Umum PBB XV, 30 September 1960.

Pidato itu diberinya judul To Build The World Anew, Membangun Tatanan Dunia yang Baru. silahkan diulang paragraf terkhir, bagaimana Bung Karno untuk pertama kalinya dihadapan sidang PBB mengutip ayat – ayat suci Al – Quran. 

Ayat tersebut, ia kutip dari surah Al hujurat, sebagai salah satu konsep kebangsaan yang dari sudut pandang Islam. Betapa bahwa Islam pun mengenal konsep kebangsaan. Dalam konteks berbicara di forum dunia tersebut, Bung karno tak lupa mengutip Al – Quran, khususnya ayat – ayat kebangsaan.
Anda tahu? Pasca pidato Bung Karno itu, banyak pemimpin negara islam...ya ...pemimpin negara yang berasaskan Islam, termasuk Saudi Arabia merasa “kecolongan”. Benar, sebab sebelum – sebelumnya, tidak satu pun kepala negara yang pernah mengutip ayat suci Al – Quran dalam pidatonya. Hanya Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang melakukannya. 

Karenanya, ia kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Asia – Afrika. Penobatan itu dilakukan pada pertemuan para pemimpin negara – negara Asia Afrika di Kairo Mesir, yang kemudian melahirkan Gerakan Non Blok, tahun 1961. Begitu fenomenalnya sosok Bung Karno sehingga ia menjadi mercusuar, bukan saja sebagai kader Pemuda Muhammadiyah dan persyarikatan  tapi bagi bangsanya, dan bangsa – bangsa di Asia dan Afrika.


Oleh IMMawan Zia Ketua umum  pimpinan cabang ikatan mahasiswa muhammadiyah ahmad dahlan kota surakata ditulis hari Rabu, 25 agustus 2016

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!