Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.
المشاركات

"Lima Bintang di Langit Juni"

"Lima Bintang di Langit Juni"
Hari itu, langit tampak cerah. Angin pagi meniup pelan bendera merah putih yang berkibar di halaman sekolah. Di ruang kelas 5B, Dira duduk di bangkunya dengan raut wajah penasaran. Di papan tulis, tertulis besar:

"1 Juni: Hari Lahir Pancasila"
Bu Rini, guru mereka yang ramah, masuk sambil membawa buku tipis bergambar Soekarno. “Anak-anak,” katanya, “hari ini kita tidak hanya belajar tentang sejarah. Hari ini kita belajar tentang hati.”
Dira mengangkat tangan. “Bu, kenapa sih Pancasila itu penting banget? Kan sekarang sudah zaman modern, semua bisa diatur teknologi.”

Bu Rini tersenyum. “Pertanyaan bagus, Dira. Tapi izinkan Ibu menjawab lewat cerita.”

Semua anak mulai tenang. Bu Rini membuka buku dan bercerita:
"Dulu, sebelum Indonesia merdeka, bangsa ini belum punya dasar yang menyatukan. Banyak orang berbeda suku, bahasa, dan agama. Tapi pada 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan gagasan besar: sebuah dasar negara bernama Pancasila.

Panca artinya lima. Sila artinya prinsip. Lima prinsip ini bukan sembarang kata. Mereka dipilih dari nilai-nilai luhur bangsa: tentang Tuhan, tentang manusia, tentang persatuan, musyawarah, dan keadilan.

Di tengah perbedaan yang begitu besar, Pancasila menjadi jembatan yang menyatukan semuanya. Tanpa itu, mungkin negeri ini sudah lama terpecah.”

Dira termenung. Di luar, suara burung terdengar samar. Ia menoleh pada teman-temannya: Rika yang beragama Kristen, Joni yang keturunan Tionghoa, dan Azka yang memakai peci kecil.

Tiba-tiba ia merasa seperti menemukan sesuatu yang selama ini tidak terlihat.

“Jadi... kita bisa duduk bareng di kelas ini karena Pancasila, ya Bu?” tanya Dira lirih.

Bu Rini mengangguk. “Betul. Dan bukan hanya duduk bareng. Tapi saling menghormati, saling membantu, dan tidak saling menyingkirkan.”

Hari itu, ketika Dira pulang, ia memandang langit biru yang cerah. Di benaknya, seakan ia melihat lima bintang kecil yang bersinar di langit Juni—lima sila, yang terus menerangi Indonesia.
Tamat...

Penulis:
IMMawati Nur Rohma Safitri PC IMM Ahmad Dahlan kota Surakarta 2025/2026

إرسال تعليق

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!