Halo IMMawan/ti Selamat Datang!. Informasi Kami.

Diskusi Hukum Mengurai Titik Terang Penembakan dr. Sunardi oleh Densus 88 melalui Pendekatan Hukum Progresif


Oleh : Intellectus Justice

Kamis, 24 Maret 2022, telah berlangsung diskusi dengan tema “Analisis Hukum Acara Pidana Terhadap Penembakan dr. Sunardi oleh Densus 88”. Diskusi tersebut diinisiasi oleh komunitas mahasiswa dan pemuda peduli hukum, Intellectus Justice yang sekarang dinahkodai oleh Annas Firmansyah. Acara diskusi ini dimulai dari pukul 16.00 WIB dan berakhir pada 17.50 WIB yang berjalan dengan lancar. Banyak pertanyaan mengundang ketika Dr. Amir Mahmud selesai memaparkan materi diskusi. Antusias peserta diskusi membuat acara ini menjadi berwarna dan tidak kaku dan menjadi komunikasi dua arah yang baik.

Dr. Amir Mahmud memaparkan materi diskusi secara sistematis. Beliau menjelaskan siapa sebenarnya dr. Sunardi hingga penangkapan yang akhirnya meninggal dunia karena melakukan perlawanan terhadap Densus 88. Dijelaskan bahwa dr. Sunardi sudah tergabung sudah lama dalam jaringan JI bukan lagi satu dua tahun saja, bahkan dr. ini juga sebagai salah satu donatur lembaga HASI yang sebenarnya sudah dilarang di Indonesia.

Dr. Amir Mahmud juga menepis bahwa media-media berita yang mengatakan jika dr. Sunardi masih diduga teroris. Sebenarnya penangkapan dr. Sunardi sudah melalui proses yang panjang dan sudah tercatat dalam putusan pengadilan bahwa seorang DPO. Sehingga sudah jelas dr. Sunardi merupakan tersangka bukan lagi praduga, karena penanganan oleh Densus 88 sudah sesuai dengan SOP dan lebih memperhatikan keamanan, ketertiban masyarakat bukan untuk hal-hal politik.

Diskusi yang berjalan sangat menarik ini memaparkan secara gamblang terkait kasus penembakan dr. Sunardi dari berbagai sudut pandang dan prespektif. Acara yang berlangsung di Kartasura ini menghadirkan berbagai respon dari peserta yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga dalam jalannya diskusi tersebut sangat berlandaskan keilmuan yang jelas dan berwarna serta berbicara by data, bukan sekedar asumsi.

Diakhir acara tersebut Annas Firmansyah selaku pegiat Intellectus Justice bersama Dr. Amir Mahmud memberikan pernyataan yang bersifat himbauan. “Kami menyampaikan kepada masyarakat secara umum, terkhusus kepada teman-teman mahasiswa. Bahwa dalam melihat setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita untuk tidak mudah mendramatisir serta mempolitisir berdasarkan emosional semata. Namun dengan kacamata ilmu dan dari berbagai sudut pandang. Untuk itu pentingnya sebuah wawasan dan pengetahuan yang luas agar kita tidak mudah marah-marah apalagi sampai saling menghujat di media sosial yang sungguh masif saat ini. Dan harapannya dengan luasnya wawasan serta pengetahuan masyarakat akan tercipta ketentraman dan kedamaian ditengah masyarakat.” Tutur dari Annas Firmansyah.

Acara tersebut ditutup dengan obrolan ringan antar peserta dan sholat maghrib berjamaah dengan Dr. Amir Mahmud.

Posting Komentar

Akses seluruh artikel dengan mudah melalui smartphone!